Jumat, 13 Juni 2014

surat untuk kau yang meminta

Dear,

selamat malam,
selamat untukmu yang telah mengetahui semuanya. Selamat. Kutulis surat ini sebagai jawaban atas semua pertanyaanmu, kuharap kau bisa mengerti.

Sungguh tak kusangka semua bakal jadi begini. Tapi inilah kenyataannya. Kupikir aku tidak akan benar-benar bisa jatuh cinta padamu. Kau yang begitu jauh dari bayanganku, dari apa yang kuidam-idamkan telah membuatku bertekuk lutut membisu. Susah payah aku menafikan semuanya, memungkiri kenyataan dan menolak keadaan tapi pada akhirnya aku kalah. Berat mengakuinya tapi benar, "aku jatuh cinta padamu, sungguh".

maaf, bukan aku yang membuat semua jadi begini, bukan juga kau. Tapi keadaan. Sejujurnya tidak masalah kalau aku memendam perasaan ini sampai kita berpisah nanti. Sampai aku meninggalkan tempat ini. Setelah itu mungkin kita tidak akan berjumpa lagi. Kau akan hidup tenang dan aku akan terbebas dari kutukan ini. Skenario yang sempurna, kan?

tapi lihat, apa yang terjadi sekarang, kau mengetahui semua sudah. Juga aku mengetahui apa yang tidak seharusnya kuketahui. Kau tau, aku pasti akan baik-baik saja bila kau diam. Aku menyukai gadis yang sudah memiliki pasangan, dan seharusnya kalimat itu berhenti sampai disitu. Tapi apa yang kau lakukan? Kau menyambung kalimat itu dengan caramu. Seharusnya kalimat itu yang bakal membantuku nantinya untuk melupakan perasaan ini dan tetap menganggapmu sebagai gadis bego yang harus dibantu setiap hari.

tidakkah kau bayangkan betapa 1 kalimat bisa merusak skenario yang sudah kurancang baik-baik? Coba bayangkan, kau menyukai seseorang, dan ternyata org itu juga mnyimpan hal yang sama, tapi karena sesuatu kau tidak akan meraihnya sampai kapanpun. Tidak untuk saat ini, besok dan seterusnya. Dan kau mengharapkan semua berjalan seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa? Bego.. Betul-betul bego.

aku tidak akan bisa bertahan bila aku berpura-pura biasa saja. Perasaan ini akan semakin dalam dan aku pasti tenggelam didalamnya. Maka dengan begitu tidak ada pilihan lain bagiku selain mencoba membatasi semuanya denganmu. Sampai perasaan ini mati dimakan waktu.

mungkin ini terkesan tidak dewasa bagimu. Tapi bagiku, tidak ada cara lain agar aku tetap baik-baik saja. Adakah kau tau bagaimana rasanya menyimpan sesuatu seperti yang sedang kusimpan sekarang? Pernahkan kau bayangkan bagaimana rasanya menyukai kekasih orang lain? Mendengarkan kalimat kalimat cinta dari mulutmu untuk orang lain? Bagaimana sakitnya saat aku mencoba membunuh perasaanku? Mencoba berbohong setiap kali muncul candaan tentangmu? Kau tidak akan mengerti. Tidak akan pernah.

aku butuh waktu untuk menenangkan diriku. Aku butuh waktu untuk membuat semuanya normal kembali. Aku mengenalmu dan sayangnya kau tidak mengenalku sama sekali. Sejujurnya aku selalu ingin menuruti permintaanmu, tapi maaf, mungkin untuk saat ini kau akan menemukan seseorang yang berbeda.

aku harap semua bisa kembali seperti biasa. Seperti yang kau inginkan, tapi tidak ada yang bisa kujanjikan. Pemulihan ini mungkin akan memakan waktu, entah sebentar, entah lama.

berbahagialah untukku,
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar